< Mazmur 78

Listen to this chapter • 7 min
[1] Nyanyian pengajaran Asaf. Pasanglah telinga untuk pengajaranku, hai bangsaku, sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku.
[2] Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala.
[3] Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang kami,
[4] kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
[5] Telah ditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan hukum Taurat diberi-Nya di Israel; nenek moyang kita diperintahkan-Nya untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka,
[6] supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka,
[7] supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya;
[8] dan jangan seperti nenek moyang mereka, angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak tetap hatinya dan tidak setia jiwanya kepada Allah.
[9] Bani Efraim, pemanah-pemanah yang bersenjata lengkap, berbalik pada hari pertempuran;
[10] mereka tidak berpegang pada perjanjian Allah dan enggan hidup menurut Taurat-Nya.
[11] Mereka melupakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, yang telah diperlihatkan-Nya kepada mereka.
[12] Di hadapan nenek moyang mereka dilakukan-Nya keajaiban-keajaiban, di tanah Mesir, di padang Zoan;
[13] dibelah-Nya laut, diseberangkan-Nya mereka; didirikan-Nya air sebagai bendungan,
[14] dituntun-Nya mereka dengan awan pada waktu siang, dan semalam suntuk dengan terang api;
[15] dibelah-Nya gunung batu di padang gurun, diberi-Nya mereka minum banyak air seperti dari samudera raya;
[16] dibuat-Nya aliran air keluar dari bukit batu, dan dibuat-Nya air turun seperti sungai.
[17] Tetapi mereka terus berbuat dosa terhadap Dia, dengan memberontak terhadap Yang Mahatinggi di padang kering.
[18] Mereka mencobai Allah dalam hati mereka dengan meminta makanan menuruti nafsu mereka.
[19] Mereka berkata terhadap Allah: "Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun?
[20] Memang, Ia memukul gunung batu, sehingga terpancar air dan membanjir sungai-sungai; tetapi sanggupkah Ia memberikan roti juga, atau menyediakan daging bagi umat-Nya?"
[21] Sebab itu, ketika mendengar hal itu, TUHAN gemas, api menyala menimpa Yakub, bahkan murka bergejolak menimpa Israel,
[22] sebab mereka tidak percaya kepada Allah, dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya.
[23] Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
[24] menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
[25] setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
[26] Ia telah menghembuskan angin timur di langit dan menggiring angin selatan dengan kekuatan-Nya;
[27] Ia menurunkan kepada mereka hujan daging seperti debu banyaknya, dan hujan burung-burung bersayap seperti pasir laut;
[28] Ia menjatuhkannya ke tengah perkemahan mereka, sekeliling tempat kediaman itu.
[29] Mereka makan dan menjadi sangat kenyang; Ia memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan.
[30] Mereka belum merasa puas, sedang makanan masih ada di mulut mereka;
[31] maka bangkitlah murka Allah terhadap mereka: Ia membunuh gembong-gembong mereka, dan menewaskan teruna-teruna Israel.
[32] Sekalipun demikian mereka masih saja berbuat dosa dan tidak percaya kepada perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib.
[33] Sebab itu Ia membuat hari-hari mereka habis dalam kesia-siaan, dan tahun-tahun mereka dalam kekejutan.
[34] Apabila Ia membunuh mereka, maka mereka mencari Dia, mereka berbalik dan mengingini Allah;
[35] mereka teringat bahwa Allah adalah gunung batu mereka, dan bahwa Allah Yang Mahatinggi adalah Penebus mereka.
[36] Tetapi mereka memperdaya Dia dengan mulut mereka, dan dengan lidahnya mereka membohongi Dia.
[37] Hati mereka tidak tetap pada Dia, dan mereka tidak setia pada perjanjian-Nya.
[38] Tetapi Ia bersifat penyayang, Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan murka-Nya dan tidak membangkitkan segenap amarah-Nya.
[39] Ia ingat bahwa mereka itu daging, angin yang berlalu, yang tidak akan kembali.
[40] Berapa kali mereka memberontak terhadap Dia di padang gurun, dan menyusahkan hati-Nya di padang belantara!
[41] Berulang kali mereka mencobai Allah, menyakiti hati Yang Kudus dari Israel.
[42] Mereka tidak ingat kepada kekuasaan-Nya, kepada hari Ia membebaskan mereka dari pada lawan,
[43] ketika Ia mengadakan tanda-tanda di Mesir dan mujizat-mujizat di padang Zoan.
[44] Ia mengubah menjadi darah sungai-sungai mereka dan aliran-aliran air mereka, sehingga tidak terminum;
[45] Ia melepaskan kepada mereka lalat pikat yang memakan mereka, dan katak-katak yang memusnahkan mereka;
[46] Ia memberikan hasil tanah mereka kepada ulat, dan hasil jerih payah mereka kepada belalang;
[47] Ia mematikan pohon anggur mereka dengan hujan batu, dan pohon-pohon ara mereka dengan embun beku;
[48] Ia membiarkan kawanan binatang mereka ditimpa hujan es, dan ternak mereka disambar halilintar;
[49] Ia melepaskan kepada mereka murka-Nya yang menyala-nyala, kegemasan, kegeraman dan kesesakan, suatu pasukan malaikat yang membawa malapetaka;
[50] Ia membiarkan murka-Nya berkobar, Ia tidak mencegah jiwa mereka dari maut, nyawa mereka diserahkan-Nya kepada penyakit sampar;
[51] dibunuh-Nya semua anak sulung di Mesir, kegagahan mereka yang pertama-tama di kemah-kemah Ham;
[52] disuruh-Nya umat-Nya berangkat seperti domba-domba, dipimpin-Nya mereka seperti kawanan hewan di padang gurun;
[53] dituntun-Nya mereka dengan tenteram, sehingga tidak gemetar, sedang musuh mereka dilingkupi laut;
[54] dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus, yakni pegunungan ini, yang diperoleh tangan kanan-Nya;
[55] dihalau-Nya bangsa-bangsa dari depan mereka, dibagi-bagikan-Nya kepada mereka tanah pusaka dengan tali pengukur, dan disuruh-Nya suku-suku Israel mendiami kemah-kemah mereka itu.
[56] Tetapi mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi, dan tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya;
[57] mereka murtad dan berkhianat seperti nenek moyang mereka, berubah seperti busur yang memperdaya;
[58] mereka menyakiti hati-Nya dengan bukit-bukit pengorbanan mereka, membuat Dia cemburu dengan patung-patung mereka.
[59] Ketika Allah mendengarnya, Ia menjadi gemas, Ia menolak Israel sama sekali;
[60] Ia membuang kediaman-Nya di Silo kemah yang didiami-Nya di antara manusia;
[61] Ia membiarkan kekuatan-Nya tertawan, membiarkan kehormatan-Nya jatuh ke tangan lawan;
[62] Ia membiarkan umat-Nya dimakan pedang, dan gemaslah Ia atas milik-Nya sendiri.
[63] Anak-anak teruna mereka dimakan api, dan anak-anak dara mereka tidak lagi dipuja dengan nyanyian perkawinan;
[64] imam-imam mereka gugur oleh pedang, dan janda-janda mereka tidak dapat menangis.
[65] Lalu terjagalah Tuhan, seperti orang yang tertidur, seperti pahlawan yang siuman dari mabuk anggur;
[66] Ia memukul mundur para lawan-Nya, Ia menyebabkan mereka mendapat cela untuk selama-lamanya.
[67] Ia menolak kemah Yusuf, dan suku Efraim tidak dipilih-Nya,
[68] tetapi Ia memilih suku Yehuda, gunung Sion yang dikasihi-Nya;
[69] Ia membangun tempat kudus-Nya setinggi langit, laksana bumi yang didasarkan-Nya untuk selama-lamanya;
[70] dipilih-Nya Daud, hamba-Nya, diambil-Nya dia dari antara kandang-kandang kambing domba;
[71] dari tempat domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk menggembalakan Yakub, umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri.
[72] Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya.