Home
Explore
Religious
Music
News
Podcasts
Bible
By Genre
By Location
By Language
Download app
Log in
Sign up
< Amsal
3
Listen to this chapter • 3 min
[1]
Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku,
[2]
karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.
[3]
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
[4]
maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.
[5]
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
[6]
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
[7]
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;
[8]
itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.
[9]
Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
[10]
maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
[11]
Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.
[12]
Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.
[13]
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,
[14]
karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.
[15]
Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya.
[16]
Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
[17]
Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.
[18]
Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.
[19]
Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya langit,
[20]
dengan pengetahuan-Nya air samudera raya berpencaran dan awan menitikkan embun.
[21]
Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu,
[22]
maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu.
[23]
Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk.
[24]
Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak.
[25]
Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang.
[26]
Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.
[27]
Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.
[28]
Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu.
[29]
Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau.
[30]
Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang, jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu.
[31]
Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman, dan janganlah memilih satupun dari jalannya,
[32]
karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
[33]
Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya.
[34]
Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Iapun mencemooh, tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.
[35]
Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan, tetapi orang yang bebal akan menerima cemooh.
< Chapter 2
Chapter 4 >