< Ayub 30

Listen to this chapter • 3 min
[1] "Tetapi sekarang aku ditertawakan mereka, yang umurnya lebih muda dari padaku, yang ayah-ayahnya kupandang terlalu hina untuk ditempatkan bersama-sama dengan anjing penjaga kambing dombaku.
[2] Lagipula, apakah gunanya bagiku kekuatan tangan mereka? Mereka sudah kehabisan tenaga,
[3] mereka merana karena kekurangan dan kelaparan, mengerumit tanah yang kering, belukar di gurun dan padang belantara;
[4] mereka memetik gelang laut dari antara semak-semak, dan akar pohon arar menjadi makanan mereka.
[5] Mereka diusir dari pergaulan hidup, dan orang berteriak-teriak terhadap mereka seperti terhadap pencuri.
[6] Di lembah-lembah yang mengerikan mereka harus diam, di dalam celah-celah tanah dan sela-sela gunung;
[7] di antara semak-semak mereka meraung-raung, mereka berkelompok di bawah jeruju;
[8] mereka itulah orang-orang bebal yang tak dikenal, yang didepak dari negeri.
[9] Tetapi sekarang aku menjadi sajak sindiran dan ejekan mereka.
[10] Mereka mengejikan aku, menjauhkan diri dari padaku, mereka tidak menahan diri meludahi mukaku,
[11] karena tali kemahku telah dilepaskan Allah dan aku direndahkan-Nya, dan mereka tidak mengekang diri terhadap aku.
[12] Di sebelah kananku muncul gerombolan, dikaitnya kakiku, dan dirintisnya jalan kebinasaan terhadap aku;
[13] mereka membongkar jalanku dan mengusahakan kejatuhanku; tidak ada yang menghalang-halangi mereka.
[14] Seperti melalui tembok yang terbelah lebar mereka menyerbu, mereka datang bergelombang di tengah-tengah keruntuhan.
[15] Kedahsyatan ditimpakan kepadaku; kemuliaanku diterbangkan seperti oleh angin, dan bahagiaku melayang hilang seperti awan.
[16] Oleh sebab itu jiwaku hancur dalam diriku; hari-hari kesengsaraan mencekam aku.
[17] Pada waktu malam tulang-tulangku seperti digerogoti, dan rasa nyeri yang menusuk tak kunjung berhenti.
[18] Oleh kekerasan yang tak terlawan koyaklah pakaianku dan menggelambir sekelilingku seperti kemeja.
[19] Ia telah menghempaskan aku ke dalam lumpur, dan aku sudah menyerupai debu dan abu.
[20] Aku berseru minta tolong kepada-Mu, tetapi Engkau tidak menjawab; aku berdiri menanti, tetapi Engkau tidak menghiraukan aku.
[21] Engkau menjadi kejam terhadap aku, Engkau memusuhi aku dengan kekuatan tangan-Mu.
[22] Engkau mengangkat aku ke atas angin, melayangkan aku dan menghancurkan aku di dalam angin ribut.
[23] Ya, aku tahu: Engkau membawa aku kepada maut, ke tempat segala yang hidup dihimpunkan.
[24] Sesungguhnya, masakan orang tidak akan mengulurkan tangannya kepada yang rebah, jikalau ia dalam kecelakaannya tidak ada penolongnya?
[25] Bukankah aku menangis karena orang yang mengalami hari kesukaran? Bukankah susah hatiku karena orang miskin?
[26] Tetapi, ketika aku mengharapkan yang baik, maka kejahatanlah yang datang; ketika aku menantikan terang, maka kegelapanlah yang datang.
[27] Batinku bergelora dan tak kunjung diam, hari-hari kesengsaraan telah melanda diriku.
[28] Dengan sedih, dengan tidak terhibur, aku berkeliaran; aku berdiri di tengah-tengah jemaah sambil berteriak minta tolong.
[29] Aku telah menjadi saudara bagi serigala, dan kawan bagi burung unta.
[30] Kulitku menjadi hitam dan mengelupas dari tubuhku, tulang-tulangku mengering karena demam;
[31] permainan kecapiku menjadi ratapan, dan tiupan serulingku menyerupai suara orang menangis."