< Ayub 21

Listen to this chapter • 3 min
[1] Tetapi Ayub menjawab:
[2] "Dengarkanlah baik-baik perkataanku dan biarlah itu menjadi penghiburanmu.
[3] Bersabarlah dengan aku, aku akan berbicara; sehabis bicaraku bolehlah kamu mengejek.
[4] Kepada manusiakah keluhanku tertuju? Mengapa aku tidak boleh kesal hati?
[5] Berpalinglah kepadaku, maka kamu akan tercengang, dan menutup mulutmu dengan tangan!
[6] Kalau aku memikirkannya, aku menjadi takut, dan gemetarlah tubuhku.
[7] Mengapa orang fasik tetap hidup, menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat?
[8] Keturunan mereka tetap bersama mereka, dan anak cucu diperhatikan mereka.
[9] Rumah-rumah mereka aman, tak ada ketakutan, pentung Allah tidak menimpa mereka.
[10] Lembu jantan mereka memacek dan tidak gagal, lembu betina mereka beranak dan tidak keguguran.
[11] Kanak-kanak mereka dibiarkan keluar seperti kambing domba, anak-anak mereka melompat-lompat.
[12] Mereka bernyanyi-nyanyi dengan iringan rebana dan kecapi, dan bersukaria menurut lagu seruling.
[13] Mereka menghabiskan hari-hari mereka dalam kemujuran, dan dengan tenang mereka turun ke dalam dunia orang mati.
[14] Tetapi kata mereka kepada Allah: Pergilah dari kami! Kami tidak suka mengetahui jalan-jalan-Mu.
[15] Yang Mahakuasa itu apa, sehingga kami harus beribadah kepada-Nya, dan apa manfaatnya bagi kami, kalau kami memohon kepada-Nya?
[16] Memang, kemujuran mereka tidak terletak dalam kuasa mereka sendiri! Rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku.
[17] Betapa sering pelita orang fasik dipadamkan, kebinasaan menimpa mereka, dan kesakitan dibagikan Allah kepada mereka dalam murka-Nya!
[18] Mereka menjadi seperti jerami di depan angin, seperti sekam yang diterbangkan badai.
[19] Bencana untuk dia disimpan Allah bagi anak-anaknya. Sebaiknya, orang itu sendiri diganjar Allah, supaya sadar;
[20] sebaiknya matanya sendiri melihat kebinasaannya, dan ia sendiri minum dari murka Yang Mahakuasa!
[21] Karena peduli apa ia dengan keluarganya sesudah ia mati, bila telah habis jumlah bulannya?
[22] Masakan kepada Allah diajarkan orang pengetahuan, kepada Dia yang mengadili mereka yang di tempat tinggi?
[23] Yang seorang mati dengan masih penuh tenaga, dengan sangat tenang dan sentosa;
[24] pinggangnya gemuk oleh lemak, dan sumsum tulang-tulangnya masih segar.
[25] Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan.
[26] Tetapi sama-sama mereka terbaring di dalam debu, dan berenga-berenga berkeriapan di atas mereka.
[27] Sesungguhnya, aku mengetahui pikiranmu, dan muslihat yang kamu rancangkan terhadap aku.
[28] Katamu: Di mana rumah penguasa? Di mana kemah tempat kediaman orang-orang fasik?
[29] Belum pernahkah kamu bertanya-tanya kepada orang-orang yang lewat di jalan? Dapatkah kamu menyangkal petunjuk-petunjuk mereka,
[30] bahwa orang jahat terlindung pada hari kebinasaan, dan diselamatkan pada hari murka Allah?
[31] Siapa yang akan langsung menggugat kelakuannya, dan mengganjar perbuatannya?
[32] Dialah yang dibawa ke kuburan, dan jiratnya dirawat orang.
[33] Dengan nyaman ia ditutupi oleh gumpalan-gumpalan tanah di lembah; setiap orang mengikuti dia, dan yang mendahului dia tidak terbilang banyaknya.
[34] Alangkah hampanya penghiburanmu bagiku! Semua jawabanmu hanyalah tipu daya belaka!"