Home
Explore
Religious
Music
News
Podcasts
Bible
By Genre
By Location
By Language
Download app
Log in
Sign up
< Ayub
21
Listen to this chapter • 3 min
[1]
Tetapi Ayub menjawab:
[2]
"Dengarkanlah baik-baik perkataanku dan biarlah itu menjadi penghiburanmu.
[3]
Bersabarlah dengan aku, aku akan berbicara; sehabis bicaraku bolehlah kamu mengejek.
[4]
Kepada manusiakah keluhanku tertuju? Mengapa aku tidak boleh kesal hati?
[5]
Berpalinglah kepadaku, maka kamu akan tercengang, dan menutup mulutmu dengan tangan!
[6]
Kalau aku memikirkannya, aku menjadi takut, dan gemetarlah tubuhku.
[7]
Mengapa orang fasik tetap hidup, menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat?
[8]
Keturunan mereka tetap bersama mereka, dan anak cucu diperhatikan mereka.
[9]
Rumah-rumah mereka aman, tak ada ketakutan, pentung Allah tidak menimpa mereka.
[10]
Lembu jantan mereka memacek dan tidak gagal, lembu betina mereka beranak dan tidak keguguran.
[11]
Kanak-kanak mereka dibiarkan keluar seperti kambing domba, anak-anak mereka melompat-lompat.
[12]
Mereka bernyanyi-nyanyi dengan iringan rebana dan kecapi, dan bersukaria menurut lagu seruling.
[13]
Mereka menghabiskan hari-hari mereka dalam kemujuran, dan dengan tenang mereka turun ke dalam dunia orang mati.
[14]
Tetapi kata mereka kepada Allah: Pergilah dari kami! Kami tidak suka mengetahui jalan-jalan-Mu.
[15]
Yang Mahakuasa itu apa, sehingga kami harus beribadah kepada-Nya, dan apa manfaatnya bagi kami, kalau kami memohon kepada-Nya?
[16]
Memang, kemujuran mereka tidak terletak dalam kuasa mereka sendiri! Rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku.
[17]
Betapa sering pelita orang fasik dipadamkan, kebinasaan menimpa mereka, dan kesakitan dibagikan Allah kepada mereka dalam murka-Nya!
[18]
Mereka menjadi seperti jerami di depan angin, seperti sekam yang diterbangkan badai.
[19]
Bencana untuk dia disimpan Allah bagi anak-anaknya. Sebaiknya, orang itu sendiri diganjar Allah, supaya sadar;
[20]
sebaiknya matanya sendiri melihat kebinasaannya, dan ia sendiri minum dari murka Yang Mahakuasa!
[21]
Karena peduli apa ia dengan keluarganya sesudah ia mati, bila telah habis jumlah bulannya?
[22]
Masakan kepada Allah diajarkan orang pengetahuan, kepada Dia yang mengadili mereka yang di tempat tinggi?
[23]
Yang seorang mati dengan masih penuh tenaga, dengan sangat tenang dan sentosa;
[24]
pinggangnya gemuk oleh lemak, dan sumsum tulang-tulangnya masih segar.
[25]
Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan.
[26]
Tetapi sama-sama mereka terbaring di dalam debu, dan berenga-berenga berkeriapan di atas mereka.
[27]
Sesungguhnya, aku mengetahui pikiranmu, dan muslihat yang kamu rancangkan terhadap aku.
[28]
Katamu: Di mana rumah penguasa? Di mana kemah tempat kediaman orang-orang fasik?
[29]
Belum pernahkah kamu bertanya-tanya kepada orang-orang yang lewat di jalan? Dapatkah kamu menyangkal petunjuk-petunjuk mereka,
[30]
bahwa orang jahat terlindung pada hari kebinasaan, dan diselamatkan pada hari murka Allah?
[31]
Siapa yang akan langsung menggugat kelakuannya, dan mengganjar perbuatannya?
[32]
Dialah yang dibawa ke kuburan, dan jiratnya dirawat orang.
[33]
Dengan nyaman ia ditutupi oleh gumpalan-gumpalan tanah di lembah; setiap orang mengikuti dia, dan yang mendahului dia tidak terbilang banyaknya.
[34]
Alangkah hampanya penghiburanmu bagiku! Semua jawabanmu hanyalah tipu daya belaka!"
< Chapter 20
Chapter 22 >